Selasa, 23 Februari 2016

Lomba dan Posyandu di TKK Taman Harapan

















Perayaan Imlek di Gereja









Pelepasan anak-anak TK di KFC




Memperingati Hari Ibu

Menanam pohon

Menanam pohon

Senam bersama

Outbound di sekolah

belajar baris berbaris

belajar baris berbaris

Belajar mencuci tangan

pengarahan dari dinas kesehatan

belajar baris berbaris
pengarahan cara mencuci yang benar

belajar memasak

Add caption

Bermain bersama di kolam renang





Sejarah TK Katolik " Taman Harapan " Batulicin

Selayang pandang sejarah cikal bakal sekolah Katolik di Paroki St. Vinsensius a Paulo Batulicin Kalimantan Selatan . Rm. Katijanarso, CM tanggal 1 November 1998 mulai bertugas di Batulicin menggantikan Rm. Rudy, CM romo paroki yang pertama hanya bertugas 10 bulan. Selanjutnya selama bertugas di paroki umat Katolik, umat Kristen, serta orang Tionghoa minta agar Gereja Katolik menyelenggarakan sekolah Katolik. Pada mulanya Romo Katijanarso, CM tidak menanggapi usul tersebut, karena pikirnya mengurus sekolah itu banyak persoalan lagi pula Romo Katijanarso, CM tidak mempunyai latar belakang pendidikan dan di Jawa banyak sekolah Katolik baik di Keuskupan Malang dan Surabaya banyak yang ditutup karena sekolah Katolik di luar kota kekurangan murid.

Paroki Batulicin adalah paroki muda, umatnya pendatang untuk bekerja dan banyak keluarga muda. Setelah diteliti ternyata ada 16 keluarga muda yang semuanya punya anak balita, antara 2,5 tahun—4 tahun, anehnya hampir semua anak mereka laki-laki. Ternyata mereka memikirkan masalah pendidikan agama di sekolah. Karena dari pengalaman kalau menyekolahkan anak mereka ke sekolah umum / negeri atau swasta lain mereka tidak memperolah pendidikan agama Katolik.

Dari keprihatinan inilah, maka Romo Katijanarso, CM punya gagasan dan membicarakan dengan para ibu. “Begini saja, ibu-ibu tiap hari momong bersama dan salah satu atau dua ibu bergantian mengajar sebagai guru pada hari senin-sabtu”. Tawaran diterima oleh ibu-ibu dan langsung ditanggapi, mereka berkumpul di ruang depan tempat ibadat samping pastoran yang semuanya serba darurat tempatnya untuk ibadat hari Minggu, tapi Senin-Sabtu dipakai untuk belajar-mengajar anak-anak.




Mulailah kegiatan sekolah : Play Group dan TKK dengan nama TKK Taman Harapan. Semakin lama berkembang, banyak peminat yang mendaftarkan anak-anak mereka, bahkan ada dari umat muslim mendaftarkan, menyekolahkan anak-anak mereka di TKK Taman Harapan. Tugas untuk mengelola sekolah ini kemudian ditangani oleh Rm. Maryanto, CM sebagai pastor rekan dan Sr. Agnesia, PK. Romo Katijanarso, CM pindah tugas di Katedral Banjarmasin. Sekolah tetap berjalan bahkan semakain berkembang.
Maka Rm. Maryanto, CM membangun gedung Play Group TKK Taman Harapan di belakang gereja dan susteran, di tanah yang sudah dibeli oleh Rm. katijanarso, CM atas nama CM Indonesia.


Gedung Sekolah TK yang baru:






Senin, 22 Februari 2016

Profil Sekolah

 

TK KATOLIK "TAMAN HARAPAN" Published @ 2014 by Ipietoon